SEJARAH ONDEL-ONDEL

Sejarah Ondel-Ondel



Ondel-ondel adalah salah satu ikon budaya Betawi yang terkenal di Jakarta. Boneka raksasa ini biasanya tampil dalam berbagai acara adat, perayaan, atau karnaval sebagai simbol pelindung masyarakat dan pembawa suasana meriah.

Sejarah ondel-ondel dipercaya sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Awalnya, boneka besar ini digunakan dalam upacara tolak bala untuk mengusir roh jahat atau gangguan gaib. Tradisi ini memiliki kemiripan dengan tradisi boneka besar di beberapa daerah lain di Indonesia, namun ciri khas Betawi menjadikannya unik.

Nama “ondel-ondel” sendiri diperkirakan muncul dari suara irama dan gerakan boneka saat ditampilkan. Pada masa lalu, ondel-ondel biasanya diarak keliling kampung diiringi musik tradisional seperti tanjidor, gambang kromong, atau rebana.



Ondel-ondel dibuat dari kerangka bambu dengan tinggi sekitar 2,5 meter dan lebar 80 cm. Bagian kepala terbuat dari kayu yang diukir dan dicat, dihiasi rambut dari ijuk atau benang. Ondel-ondel laki-laki biasanya berwajah merah dengan kumis dan janggut. Ondel-ondel perempuan berwajah putih atau kuning langsat, dihiasi riasan cantik. Di bagian tubuhnya dipakaikan baju adat Betawi yang warna-warni, menambah kesan ceria dan megah.


Dulu, ondel-ondel berfungsi sebagai pelindung kampung dan penolak bala. Seiring waktu, fungsinya berkembang menjadi hiburan rakyat dan simbol budaya Betawi. Saat ini, ondel-ondel tampil dalam:

1. Festival budaya Jakarta

2. Peresmian acara atau gedung

3. Pernikahan adat Betawi

4. Karnaval dan pertunjukan seni


Di era modern, ondel-ondel tetap menjadi bagian penting identitas Jakarta. Pemerintah DKI Jakarta bahkan menetapkannya sebagai salah satu warisan budaya takbenda. Namun, banyak pegiat budaya mengingatkan agar ondel-ondel tetap dijaga nilainya dan tidak hanya dijadikan hiburan komersial.




Komentar

  1. kirain cuma boneka gede doang, ternyata penuh makna. jadi pengen tau lebih banyak tentang ondel ondel

    BalasHapus

Posting Komentar